MENIRAN
(Phylanthus niruri L)
A. Deskripsi
Nama Umum :
|
Meniran
|
Nama Ilmiah :
|
Phylanthus niruri L
|
Nama Daerah :
|
Sumatera
( ba’me tano, sidukung anak, dudukung anak, baket sikolop)
Jawa (meniran ijo, meniran merah, memeniran)
Sulawesi
(bolobungo, sidukung anak)
Maluku ( gosau ma dungi, gosau ma dungi roriha,
belalang babiji).
|
Nama Asing :
|
Zhen zhu cao, Hsieh hsia chu (China); Small gooseberry,
Stonebreaker (Inggris); Bhui amla, Bbhuamalaki (India); Sampasamplukan
(Filipina), Chanca piedra (Spanyol) (Yuliarti, 2009).
|
Meniran (Phylanthus niruri L). Tumbuhan
ini batangnya berbentuk bulat, basah, dengan ketinggian kurang dari 50 cm.
Daunnya bersirip genap, setiap satu tangkai daun terdiri dari daun yang majemuk
dan mempunyai daun kecil serta berbentuk lonjong. Bunga terdapat pada ketiak
daun menghadap ke arah bawah. Tumbuhan ini berasal dari daerah tropis yang
tumbuh liar dihutan, ladang, kebun maupun halaman rumah. Pada umumnya tidak
terpelihara karena dianggap tumbuhan rumput biasa (Yuliarti, 2009).
B. Klasifikasi
Adapun penamaan menurut susunan
taksonominya adalah:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Bangsa :
Geraniales

Marga : Phylianthus
Jenis : Phyllanthus
niruri L (Anonim, 2011n).
C.
Morfologi Tumbuhan
Meniran merupakan herba kecil yang dapat tumbuh
di dataran rendah, sampai dataran tinggi, terutama di lungkungan yang lembab. Tumbuh
di tepi parit, kebun dan ladang. Beberapa orang menganggap meniran sebagai gulma
dan banyak yang tidak tahu dapat dimanfaatkan sebagai obat yang bermanfat. Tinggi
tumbuhan tidak lebih dari 50 cm, daun menyirip dan buah kecil kecil seperti
“Menir” menir adalah beras pecah yang kecil. Terdapat pada bagian bawah sirip
daun tersebut (Anonim, 2008g).
1.Batang
Berbentuk bulat berbatang basah
dengan tinggi kurang dari 50 cm, tidak berambut, hijau, diameternya ± 3 mm. Epidermis
terdiri dari 1 lapis sel dengan bentuk memanjang. Korteks terdiri dari jaringan
kolenkim dan parenkim yang berisi butir hijau daun atau berisi hablur kalsium
oksalat berbentu roset besar; kelompok serabut perisikel, berlignin dan
tersusun dalam lingkaran yang terputus-putus. Floem sedikit dan xilem sekunder
tersusun radial. Jari-jari xilem terdiri dari 1 sampai 2 deret sel yang agak
terentang radial. Dalam parenkim empulur terdapat hablur serupa hablur di
korteks (Anonim, 2011n).
2.Daun
Majemuk,
berseling, anak daun 15-24, bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat,
panjang ± 1,5 cm,
lebar ± 7 mm, tepi
rata, hijau.
Epidermis atas terdiri dari 1 lapis
sel dan agak menonjol keluar, epidermis bawah lebih menonjol dari epidermis
atas, pada penampang tangensial sel epidermis atas dan bawah mempunyai dinding
samping yang bergelombang, kutikula jelas dan berbintik. Stomata tipe
anisositik, terdapat pada kedua permukaan, pada permukaan bawah lebih banyak.
Jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel berbentuk silindrik, tebal jaringan
hampir setengah tebal mesofil daun. Pada jaringan palisade dari varietas b genuinus
terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk prisma berukuran 10 mm sampai 15 mm; pada
jaringan palisade dari varietas g javanicus terdapat hablur kalsium
oksalat berbentuk roset berukuran lebih kurang 20 mm. Jaringan
bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel. Berkas pembuluh tipe kolateral,
tulang daun di dalam mesofil disertai hablur kalsium oksalat berbentuk roset,
umumnya berukuran lebih kecil dari hablur di jaringan palisade (Anonim, 2011n).
3.Bunga
Bunga tunggal, terdapat pada ketiak
daun menghadap ke arah bawah, menggantung, berwarna putih, daun kelopak bentuk
bintang, benang sari dan putik tidak nampak jelas, mahkota bunga kecil,
berwarna putih (Anonim, 2011o).
4.Buah
Buahnya kotak, bulat pipih, licin,
diameter ± 2mm,
berwarna hijau keunguan. Kulit buah terdiri dari 1 lapis sel
epidermis, bentuk pipih dengan dinding luar cembung, kutikula berbintik, di
bawahnya terdapat berturut-turut 1 lapis sel parenkim jernih, 2 lapis sel-sel
kecil dengan dinding radial agak menebal, selapis sel serupa jaringan palisade
yang jernih dengan dinding tangensial dalam dan luar lebih tebal dan berlignin (Anonim,
2011n).
5.Biji
Bijinya
kecil, keras, berbentuk ginjal dan berwarna coklat.Di dalam kulit biji terdapat
1 lapis sklerenkim yang terdiri dari sel batu berbentuk segi empat atau segi
panjang, dinding luar dan dinding radial lebih tebal dari dinding dalam,
berlignin, lumen berbentuk segi tiga, saluran noktah bercabang-cabang. Endosperm
terdiri dari sel-sel kecil (Anonim, 2011n).
6.Akar
Merupakan
akar tunggang, berwarna putih (Anonim, 2011n).
7.Serbuk
Serbuk berwarna hijau kelabu.
Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis atas dan bawah serta hablur kalsium
oksalat berbentuk prisma atau berbentuk roset yang berasal dari jaringan
palisade atau parenkim di sekitar berkas pembuluh; fragmen mesofil; fragmen
kulit buah dengan dinding tangensial serupa serabut sklerenkim; fragmen kulit
biji tampak tengensial (Anonim, 2011d).
D. Ekologi dan Penyebaran
Meniran (Phyllanthus niruri L.)
merupakan tumbuhan liar yang berasal dari Asia tropik yang tersebar di seluruh
daratan Asia termasuk Indonesia. Kini, tumbuhan ini telah tersebar ke Benua
Afrika, Amerika, dan Australia.
Di Jawa, meniran terdapat pada dataran
rendah hingga pada ketinggian ± 1000 meter di atas permukaan laut pada
tempat-tempat lembab di kebun-kebun, di ladang-ladang, dalam semak-semak,
sepanjang jalan, dan di tanah berumput, pada beberapa tempat dalam jumlah
banyak (Anonim, 2011n).
F. Kandungan senyawa kimia
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai
kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain : lignan (Filantin,
hipofilantin, nirantin, lintetratin), flavonoid (quercetin, quercitrin,
isoquercitrin, astragalin, rutin, kaempferol-4, rhamnopynoside), alkaloid,
triterpenoid, asam lemak (asam ricinoleat, asam linoleat, asam linolenat),
vitamin C, kalium, damar, tanin, geraniin, phyllanthin dan hypophyllanthin
(Anonim, 2011d).
Senyawa lain yang terkandung dalam Meniran
adalah beta-d-xylopyranoside dan beta-sitosteroy. Senyawa lain yang baru
ditemukan adalah seco-4-hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol trimetil
eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan. Akar dan
daun Meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain phyllanthin,
hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetin, astragalin, dan rutin. Minyak
bijinya mengandung beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam linoleat,
dan asam linolenat (Anonim, 2010f).
G.
Efek Farmakologis
Tumbuhan ini bersifat: astringent, peluruh air
seni (menghambat pembentukan kristal kalsium oksalat), penurun panas, anti
hepatotoksik, anti bakteri terhadap Escherichiacoli, staphylococcus aureus,
bacillus subtilis, hipoglikemik. Ekstrak meniran dapat menghambat
aldosereductase (AR) karena senyawa ellagic acidnya mempunyai daya hambat enam
kali lebih kuat daripada quercitrin yang dikenal sebagai penghambat AR (proses
reduksi aldose menjadi diabetes). Dalam farmakologi Cina disebut
tumbuhan ini memiliki rasa agak asam dan sejuk (Anonim, 2011i).
2 komentar:
SALAM SEJAHTERA... SAYA SEDANG MENCOBA MENIRAN UNTUK MENGOBATI ASAM URAT. TERIMA KASIH ATAS ULASANNYA, SEMOGA TERUS BERKARYA. AMIIN
Salah satu tanaman herbal di farmakologi adalah meniran. Stimuno untuk balita/anak dan dewasa ada kontraindikasi, yakni jangan (tidak boleh) diminum oleh wanita hamil, ibu menysusui, pasien dengan hipersensitivitas terhadap tanaman meniran (Phyllanthus niruri) dan pasien yang menderita penyakit autoimun.
Posting Komentar