Sabtu, 09 Juni 2012

Meniran dan Ragam Informasinya



MENIRAN
(Phylanthus niruri L)

A.  Deskripsi
Nama Umum               :
Meniran
Nama Ilmiah               :
Phylanthus niruri L
Nama Daerah              :
Sumatera ( ba’me tano, sidukung anak, dudukung anak, baket sikolop)
Jawa  (meniran ijo, meniran merah, memeniran)
Sulawesi (bolobungo, sidukung anak)
Maluku  ( gosau ma dungi, gosau ma dungi roriha, belalang babiji).
Nama Asing               :
Zhen zhu cao, Hsieh hsia chu (China); Small gooseberry, Stonebreaker (Inggris); Bhui amla, Bbhuamalaki (India); Sampasamplukan (Filipina), Chanca piedra (Spanyol) (Yuliarti, 2009).
Meniran (Phylanthus niruri L). Tumbuhan ini batangnya berbentuk bulat, basah, dengan ketinggian kurang dari 50 cm. Daunnya bersirip genap, setiap satu tangkai daun terdiri dari daun yang majemuk dan mempunyai daun kecil serta berbentuk lonjong. Bunga terdapat pada ketiak daun menghadap ke arah bawah. Tumbuhan ini berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar dihutan, ladang, kebun maupun halaman rumah. Pada umumnya tidak terpelihara karena dianggap tumbuhan rumput biasa (Yuliarti, 2009).

B.  Klasifikasi
Adapun penamaan menurut susunan taksonominya adalah:
Divisi                           : Spermatophyta
Subdivisi                     : Angiospermae
Kelas                           : Dicotyledonae
Bangsa                        : Geraniales
Suku                            : Euphorbiaceae
Marga                         : Phylianthus
Jenis                            : Phyllanthus niruri L (Anonim, 2011n).

C.  Morfologi Tumbuhan
Meniran merupakan herba kecil yang dapat tumbuh di dataran rendah, sampai dataran tinggi, terutama di lungkungan yang lembab. Tumbuh di tepi parit, kebun dan ladang. Beberapa orang menganggap meniran sebagai gulma dan banyak yang tidak tahu dapat dimanfaatkan sebagai obat yang bermanfat. Tinggi tumbuhan tidak lebih dari 50 cm, daun menyirip dan buah kecil kecil seperti “Menir” menir adalah beras pecah yang kecil. Terdapat pada bagian bawah sirip daun tersebut (Anonim, 2008g).
1.Batang 
Berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm, tidak berambut, hijau, diameternya ± 3 mm. Epidermis terdiri dari 1 lapis sel dengan bentuk memanjang. Korteks terdiri dari jaringan kolenkim dan parenkim yang berisi butir hijau daun atau berisi hablur kalsium oksalat berbentu roset besar; kelompok serabut perisikel, berlignin dan tersusun dalam lingkaran yang terputus-putus. Floem sedikit dan xilem sekunder tersusun radial. Jari-jari xilem terdiri dari 1 sampai 2 deret sel yang agak terentang radial. Dalam parenkim empulur terdapat hablur serupa hablur di korteks (Anonim, 2011n).
 2.Daun
            Majemuk, berseling, anak daun 15-24, bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, panjang ± 1,5 cm, lebar ± 7 mm, tepi rata, hijau.
Epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel dan agak menonjol keluar, epidermis bawah lebih menonjol dari epidermis atas, pada penampang tangensial sel epidermis atas dan bawah mempunyai dinding samping yang bergelombang, kutikula jelas dan berbintik. Stomata tipe anisositik, terdapat pada kedua permukaan, pada permukaan bawah lebih banyak. Jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel berbentuk silindrik, tebal jaringan hampir setengah tebal mesofil daun. Pada jaringan palisade dari varietas b genuinus terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk prisma berukuran 10 mm sampai 15 mm; pada jaringan palisade dari varietas g javanicus terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk roset berukuran lebih kurang 20 mm. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel. Berkas pembuluh tipe kolateral, tulang daun di dalam mesofil disertai hablur kalsium oksalat berbentuk roset, umumnya berukuran lebih kecil dari hablur di jaringan palisade (Anonim, 2011n).
3.Bunga
Bunga tunggal, terdapat pada ketiak daun menghadap ke arah bawah, menggantung, berwarna putih, daun kelopak bentuk bintang, benang sari dan putik tidak nampak jelas, mahkota bunga kecil, berwarna putih (Anonim, 2011o).
4.Buah 
Buahnya kotak, bulat pipih, licin, diameter ± 2mm, berwarna  hijau keunguan. Kulit buah terdiri dari 1 lapis sel epidermis, bentuk pipih dengan dinding luar cembung, kutikula berbintik, di bawahnya terdapat berturut-turut 1 lapis sel parenkim jernih, 2 lapis sel-sel kecil dengan dinding radial agak menebal, selapis sel serupa jaringan palisade yang jernih dengan dinding tangensial dalam dan luar lebih tebal dan berlignin (Anonim, 2011n).
5.Biji
            Bijinya kecil, keras, berbentuk ginjal dan berwarna coklat.Di dalam kulit biji terdapat 1 lapis sklerenkim yang terdiri dari sel batu berbentuk segi empat atau segi panjang, dinding luar dan dinding radial lebih tebal dari dinding dalam, berlignin, lumen berbentuk segi tiga, saluran noktah bercabang-cabang. Endosperm terdiri dari sel-sel kecil (Anonim, 2011n).
6.Akar
            Merupakan akar tunggang, berwarna putih (Anonim, 2011n).
7.Serbuk
Serbuk berwarna hijau kelabu. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis atas dan bawah serta hablur kalsium oksalat berbentuk prisma atau berbentuk roset yang berasal dari jaringan palisade atau parenkim di sekitar berkas pembuluh; fragmen mesofil; fragmen kulit buah dengan dinding tangensial serupa serabut sklerenkim; fragmen kulit biji tampak tengensial (Anonim, 2011d).


D.  Ekologi dan Penyebaran
Meniran (Phyllanthus niruri L.) merupakan tumbuhan liar yang berasal dari Asia tropik yang tersebar di seluruh daratan Asia termasuk Indonesia. Kini, tumbuhan ini telah tersebar ke Benua Afrika, Amerika, dan Australia.
Di Jawa, meniran terdapat pada dataran rendah hingga pada ketinggian ± 1000 meter di atas permukaan laut pada tempat-tempat lembab di kebun-kebun, di ladang-ladang, dalam semak-semak, sepanjang jalan, dan di tanah berumput, pada beberapa tempat dalam jumlah banyak (Anonim, 2011n).

F.   Kandungan senyawa kimia
            Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain : lignan (Filantin, hipofilantin, nirantin, lintetratin), flavonoid (quercetin, quercitrin, isoquercitrin, astragalin, rutin, kaempferol-4, rhamnopynoside), alkaloid, triterpenoid, asam lemak (asam ricinoleat, asam linoleat, asam linolenat), vitamin C, kalium, damar, tanin, geraniin, phyllanthin dan hypophyllanthin (Anonim, 2011d).
Senyawa lain yang terkandung dalam Meniran adalah beta-d-xylopyranoside dan beta-sitosteroy. Senyawa lain yang baru ditemukan adalah seco-4-hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol trimetil eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan. Akar dan daun Meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain phyllanthin, hypophyllanthin, qeurcetrin,  isoquercetin, astragalin, dan rutin. Minyak bijinya mengandung beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat (Anonim, 2010f).

G. Efek Farmakologis  
Tumbuhan ini bersifat: astringent, peluruh air seni (menghambat pembentukan kristal kalsium oksalat), penurun panas, anti hepatotoksik, anti bakteri terhadap Escherichiacoli, staphylococcus aureus, bacillus subtilis, hipoglikemik. Ekstrak meniran dapat menghambat aldosereductase (AR) karena senyawa ellagic acidnya mempunyai daya hambat enam kali lebih kuat daripada quercitrin yang dikenal sebagai penghambat AR (proses reduksi aldose menjadi diabetes).  Dalam farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki rasa agak asam dan sejuk (Anonim, 2011i).

2 komentar:

Unknown mengatakan...

SALAM SEJAHTERA... SAYA SEDANG MENCOBA MENIRAN UNTUK MENGOBATI ASAM URAT. TERIMA KASIH ATAS ULASANNYA, SEMOGA TERUS BERKARYA. AMIIN

Slamet Purwanto mengatakan...

Salah satu tanaman herbal di farmakologi adalah meniran. Stimuno untuk balita/anak dan dewasa ada kontraindikasi, yakni jangan (tidak boleh) diminum oleh wanita hamil, ibu menysusui, pasien dengan hipersensitivitas terhadap tanaman meniran (Phyllanthus niruri) dan pasien yang menderita penyakit autoimun.

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates