Dapat digunakan untuk obat Sakit kuning
(lever), Malaria, Demam, Ayan, Batuk, Haid lebih, Disentri, radang dan batu
ginjal, susah buang air kecil, disentri, sakit ayan, hepatitis, serta rematik
(Anonim, 2008g).
1. Antibakteri
Ekstrak metanol daun
Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi terhadap bakteri Staphylococcus
aureus, Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan Pseudomonas
aeruginosa. Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada Meniran seperti
phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, dan nietetralin. Ekstrak petroleum
eter dari batang, daun, dan akar Meniran juga menunjukkan efek antifungi (Anonim,
2008g).
2. Pelarut asam urat dan batu ginjal
Kandungan flavonoid dan
glikosida flavonoid adalah senyawa yang paling sering digunakan dalam
pengobatan asam urat dan batu ginjal. Karena itu, meniran yang kaya akan
senyawa flavonid, dapat digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal. Di
dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal lalu
membentuk senyawa kompleks kelat yang mudah larut. Ion-ion Na dan K dalam
Meniran akan berikatan dengan asam urat membentuk senyawa garam yang mudah
larut dalam air sehingga asam urat yang telah mengkristal di dalam darah dan
ginjal akan terlarut secara perlahan dan kemudian akan dikeluarkan melalui air
seni. Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air seni). Dengan cara
tersebut, Meniran digunakan untuk mengatasi asam urat dan batu ginjal ataupun
penyakit lain yang disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout (Anonim, 2008g).
3. Immunomodulator
Penelitian
terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki aktivitas immunomodulator.
Immunomodulator berperan membuat sistem tubuh lebih aktif menjalankan tugasnya,
termasuk menguatkan sistem imun/sistem kekebalan tubuh. Jika sistem imun
meningkat, maka daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai bakteri dan virus
juga meningkat. Sistem kekebalan tubuh bekerja dengan 3 cara. Pertama, menghalangi
masuknya bakteri dan virus ke dalam tubuh. Kedua, jika bakteri dan virus
berhasil masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan mendeteksinya dan
melakukan proses eliminasi sebelum bakteri dan virus tersebut berkembang biak
dan menyebabkan penyakit. Ketiga, jika bakteri dan virus terlanjur berkembang
biak, maka sistem kekebalan tubuh akan memberantasnya (Anonim, 2008g).
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui
proliferasi (penyebaran) dan aktivasi limfosit T dan B, apabila perlawanan
sistem kekebalan alami kita tidak mencukupi. Limfosit T dan B bekerja menurut
jenis serangan virus dan bakteri yang terjadi. Selain itu, Meniran juga
berfungsi mengaktivasi sel fagositik seperti monosit dan makrofag yang bertugas
memberikan potongan patogen (agen biologis penyebab penyakit) kepada sel T
sehingga patogen tersebut dapat dikenali dan dibunuh.
Karena bersifat immunomodulator, Meniran dapat digunakan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba penyebab penyakit sehingga dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan bakteri, virus, ataupun mikroba (Anonim, 2008g).
Karena bersifat immunomodulator, Meniran dapat digunakan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba penyebab penyakit sehingga dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan bakteri, virus, ataupun mikroba (Anonim, 2008g).
4.
Antikanker.
Kemampuan Meniran sebagai
immunostimulator membantu merangsang aktivitas sel natural killer (NK) dan sel
killer (K). Jika toksisitas kedua sel tersebut meningkat, sel-sel yang
mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan dihancurkan oleh keduanya (Anonim,
2008g).
5. Antidiabetes.
Phyllanthin
dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga berperan aktif dalam
penurunan kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian
terhadap tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat kimia yang diberikan untuk
memicu kondisi diabetes pada hewan percobaan). Ternyata, tikus yang
diberi ekstrak Meniran menurun kadar gula darahnya. Meniran terbukti berperan
sebagai antidiabetes (Anonim, 2008g).
6. Hepatoprotektor.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Meniran juga berfungsi sebagai hepatoprotektor. Sekelompok
tikus diinjeksi karbon tetraklorida (zat penginduksi hepatotoksik).
Ternyata, yang diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver.
Meniran mengandung senyawa antihepatotoksik seperti filantin, hipofilantin,
triakontanal, dan trikontanol. Selain itu, senyawa phyllanthus dalam Meniran
juga diketahui bekerja sebagai pelindung hati (hepatoprotektor) dengan cara
menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan virus hepatitis untuk
bereplikasi/menggandakan diri). Dalam sebuah penelitian di India, 59% pasien
yang menderita infeksi hepatitis B menunjukkan kadar HBV infection yang makin
kecil setelah mengonsumsi Meniran selama 1 bulan (Anonim, 2008g).
7. Hepatitis kronis.
|
Hasil uji klinis di RS Soetomo
membuktikan bahwa Meniran berkhasiat mengatasi hepatitis B. Pasien hepatitis
kronis diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak
Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit
T dan B. Sekresi TNF-α dan IFN-α pun meningkat.Efek akhirnya, indikasi
kesembuhan hepatitis. Meniran mendorong mekanisme perbaikan sel-sel hati dengan
cara meningkatkan jumlah enzim yang berperan sebagai antioksidan (Anonim, 2008g).
8. Antituberkulosis.
dr. Zulkifi Amin, pakar imunologi TBC
dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sepanjang tahun 2000 melakukan
uji klinis Meniran terhadap penderita tuberkulosis. Uji klinis melibatkan 60
penderita usia 15-55 tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing terdiri
atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan obat-obatan anti TBC. Bedanya,
1 kelompok diberi juga tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3
kali sehari masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan mereka terus
dipantau.
Pada minggu pertama efek Meniran terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA, salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi Meniran berkurang nyata pada minggu pertama. Perbedaan jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran dengan yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu meningkatkan kadar imunitas penderita TB dengan cara meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T (Anonim, 2008g).
Pada minggu pertama efek Meniran terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA, salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi Meniran berkurang nyata pada minggu pertama. Perbedaan jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran dengan yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu meningkatkan kadar imunitas penderita TB dengan cara meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T (Anonim, 2008g).
9.
Penyakit kulit
|
Konsumsi Meniran
juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit seperti lepra dan herpes
zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara meningkatkan sistem imunitas
seluler. Dengan kata lain, Meniran mendorong limfosit T makin aktif bekerja.
Herpes zoster berkembang biak dengan leluasa saat sistem imunitas tubuh
melemah. Sedangkan lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
leprae. Bakteri tersebut menyerang kulit dan susunan syaraf tepi sehingga
kemampuan penderita lepra untuk merasakan rangsangan berupa sentuhan, panas,
dingin, nyeri akan menurun. Dalam dunia medis, pasien lepra akan diberi
antibiotik untuk menahan laju perkembangan penyakit. Makin berat infeksi, makin
lama pengobatan antibiotik dilakukan sehingga tak jarang muncul efek samping
obat berupa ruam pada kulit, anemia, atau kerusakan hati. Dengan mengonsumsi
Meniran yang berfungsi sebagai immunomodulator, sistem kekebalan tubuh akan
dipacu dan proses kesembuhan akan terjadi lebih cepat (Anonim, 2010f).
Penelitian terbaru tentang meniran
mengungkapkan bahwa tumbuhan ini bisa membantu mencegah berbagai macam infeksi
virus dan bakteri serta mendorong sistem kekebalan tubuh. Tumbuhan ini sudah
diteliti dan diproduksi menjadi tablet peningkat daya tahan tubuh. Produknya
telah diuji preklinis dan kilnis selama tiga tahun (Anonim, 2008g).